Fashion show by Kamiidea - Jogja Fashion Week 2012

19 Desainer Ikuti Program Youth Fashion Show Jogja Fashion Week 2012







!9 desainer pemula tersebut beberapa diantaranya berasal dari wilayah Jabodetabek, Magelang serta Surakarta. Dari Jabodetabek ada nama Qurrota Ayun (QAy's Closet), Temi Sumarlin (Temiko), Dian Permata (Dhiyaa Store). Sedang dari Magelang dan Surakarta ada perancang pemula, Tatok Prihasmanto serta Monique Gracia.

Pada gelaran perdana Program Youth Fashion Show Jogja Fashion Week 2012, desainer pemula Jogja, Nadi Karmadi akan menghadirkan konsep rancangan busana berjudul Calonarang. Nadi Karnadi memang terinspirasi dari cerita rakyat Bali yang sangat populer yaitu Calonarang.

Kisah Calonarang ini menginspirasi koleksi rancangan busana ready to wear Calonarang Nadi Karmadi dengan sentuhan tradisional dengan penggunakan bahan tekstil motif Poleng atau kubikal hitam putih. Bagi masyarakat  Bali, kain dengan motif Poleng bermakna Rua Bhineda yaitu dua energi yang saling bertentangan namun saling berdampingan.

"Hal ini menggambarkan kebaikan dan keburukan yang bertentangan namun saling berdampingan di dunia," terang desainer yang tinggal di Mlati Sleman ini.

Rancangan busana Calonarang Nadi Karmadi menampilkan penggunaan material berwarna hitam, abu-abu dan merah untuk memperkuat kesan hitam dan mistik serta detail Fringe hitam dan korsase hitam.

Sementara desainer Tatok Prihasmanto dari C (See) Label menampilkan rancangan busana Spirit of Jarik Gendong dengan material utama jarik gendong yang biasa digunakan para ibu untuk menggendong bayi. Busana dari jarik gendong ini ditampilkan dengan warna-warna beragam serta berani dengan motif segar dengan cutting simple dan chic untuk generasi muda yang dinamis.

Tatok Prihasmanto menampilkan motif bunga yang melambangkan cinta, kasih sayang serta keindahan yang dipadu dengan tile dan accesories sepatu yang terbuat dari bahan yang sama sehingga menjadikan jarik gendong tampil menawan.

Desainer pemula Jogja lainnya iLvin Duroriah (La Belle Label) menghadirkan rancangan busana bertajuk "Enchanting" yang terinspirasi dari pemikiran wanita yang harus tampil berani  karena wanita identik dengan keluwesan, kasih sayang serta kesederhanaan.

"Rancangan saya ini saya terapkan dalam bentuk gaun dengan detail bulu (fril) mencerminkan kelembutan, berbudi luhur, kasih sayang," terang iLvin Duroriah.

Rancangan busana wanita dari iLvin Duroriah adalah rancangan untuk wanita dengan bahu tinggi yang mencerminkan wanita yang kuat, tegas, tegas, dengan detail lipat-lipat bertumpuk-tumpuk mencerminkan wanita yang selalu cinta damai, dengan cutting melayang gaun-gaun bervolume mencerminkan wanita yang perlu ruang berekspresi.

iLvin Duroriah juga menghadirkan busana pria dengan bahan saten bridal, tille halus, ikat timor, sifon dengan klasifikasi gala dress. iLvin Duroriah juga akan menghadirkan siluet busana berupa elegant dramatic dengan motif polos diberi sentuhan tradisional etnik dari kain tenun ikat Timor.

 

Sunday, July 8, 2012

Fashion show by Kamiidea - Jogja Fashion Week 2012 







 

 

Inspirasi Gaya

Jogja Fashion Week 2012

Kamis, 12 July 2012 | 16:31 WIB



 Tahun 2012 kali ini Jogja Fashion Week kembali digelar. Perhelatan ini merupakan yang ke tujuh kali dan diselenggarakan selama lima hari di Jogja Expo Center. Dharmasukma atau jalan kehidupan adalah tema yang diambil dalam pagelaran busana tersebut. Karya busana memiliki ruh kebenaran berupa budaya, budi luhur, dan kelestarian alam. Perhelatan Jogja Fashion Week digelar secara besar-besaran dan dimulai pada minggu pertama di bulan Juni 2012.


Sebanyak 19 desainer pemula  dan pelaku usaha distro juga  mengikuti program baru dari Jogja Fashion Week 2012 yaitu Youth Fashion Show. Sementara itu, untuk gelaran fashion show Jogja Fashion Week diikuti 85 desainer dari Yogyakarta dan kota-kota lain, seperti Klaten, Surakarta, Pekalongan, Magelang, Semarang, Wonosobo, Tangerang, Bandung,  Jakarta dan Bali.


 Di hari pertama gelaran Jogja Fashion Week menampilkan karya rancangan busana dari 20 desainer  dengan konsep ready to wear, casual ethnic, coktail serta convensional gaun. Hari ke dua menampilkan berbagai rancangan busana muslim. Hari ke tiga menampilkan busana pesta, gala, cocktail dan kebaya. Hari ke empat khusus untuk acara fashion tendance 2013 APPMI DIY dengan tema " Ethno Luxury" yang di ikuti oleh 18 perancang yg tergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia. Selanjutnya,   hari ke lima  menampilkan 5 orang desainer yang masing-masing mengeluarkan 24 karya busana.





 Pada penyelenggaraan Jogja Fashion Week hari ke tiga  sebanyak 20 desainer menampilkan busana gala, cocktail dan kebaya. Pagelaran busana malam itu diawali dengan suguhan karya desainer dari I Gusti Ayu Shinta Chrisnawati yang berasal dari Bali. Sang desainer menampilkan busana-busana kebaya yang khas dengan unsur budaya bali. Dengan mengenakan busana tersebut  para model terlihat layaknya Dewi Shinta yang memancarkan kecantikan dan keanggunannya. Kemudian disusul karya dari tuan rumah Jogja Fashion Week 2012, Afif Syakur yang menampilkan karya kebaya klasik.



 Pada sesi ke tiga ditampilkan busana karya Budi Susanto. Kemudian sesi ke empat menampilkan rancangan Fery Setyawan dari Semarang. Selanjutnya, sesi ke lima menampilkan karya dari perancang Alfredo Priyanto yang mengusung busana bernuansa budaya dayak.  disusul sesi ke enam dan ke tujuh yang menampilkan karya dari desainer Agustienna Siswanto dari Semarang dan Ahmat Failasuf  dari  Pekalongan.





 Pagelaran fashion show malam itu terlihat begitu glamour. Balutan busana yang dikenakan oleh para model menghipnotis audiens. Itulah ruh kebenaran budaya, budi luhur dan kelestarian alam yang mengejawantah dalam karya indah busana.


Jogja Fashion Week 2012 part 2

Kamis, 19 Juli 2012

 Program Inspirasi Gaya edisi kamis (19/7) masih melanjutkan perhelatan Jogja Fashion Week 2012 ke 7 yang digelar di Jogja Expo Center. Pada bagian ke dua ini masih menampilkan busana gala, cocktail dan kebaya yang disuguhkan oleh para perancang dari berbagai kota di Indonesia. Episode yang lalu Inspirasi Gaya telah menyuguhkan tujuh desainer dari 20 desainer yang menggelar karyanya di hari ketiga Jogja Fashion Week.

 Pada sesi ke delapan, Jogja Fashion Week menampilkan busana karya dari perancang Yogyakarta, Donna Assegraf. Pada pagelaran tersebut Donna menyuguhkan karya dari batik gradasi modern.


Selanjutnya pada sesi ke sembilan, disuguhkan karya dari perancang asal Pekalongan. Lianawaty Hidayat dengan mengusung konsep “Jiwa yang dinamis”. Disusul sesi ke 10 yang menampilkan karya dari Stanley H T dengan menyuguhkan koleksi busana siap pakai.


Kemudian pada sesi ke 11 masih menampilkan perancang asal Pekalongan, Qonita Attamimi dengan mengusung konsep “ Natural Beauty Of The Queen”. Dalam karyanya ini Qonita mentranformasikan keindahan kain batik dan warna monocrom yang alami, sehingga menjadikan perpaduan desain fashion yang sangat stungly edgy.


 Di sesi ke 12  menampilkan rancangan dari Denis yang menyuguhkan warna-warni dan abstraksi kerajinan kasongan. Disusul sesi ke 13 yang menghadirkan perancang Tyas Santhi Fatmasari dengan mengusung konsep Apokayan. Dalam karyanya ini Santhi menampilkan busana yang terinspirasi dari keindahan alam dan budaya suku Apokayan di Kalimantan. Selanjutnya, pada sesi ke 14 Jogja Fashion Week menghadirkan busana batik karya perancang dari Pekalongan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar